KONFIGURASI INTERNET GATEWAY (NAT)
1.
Teknik
Konfigurasi Internet Gateway (NAT)
Dalam menerapkan NAT di
jaringan computer local yang terhubung dengan jaringan internet, dikenal teknik
masquerade yang merupakan teknik
penggantian (translation) IP address
privat secara otomatis menjadi IP address public yang ada di suatu router
(misalnya mikrotik). Di router Mikrotik, teknik ini juga membutuhkan masukan
atau IP address pengirim dan dan IP address tujuan yang keduanya diproses dalam
fitur Mikrotik yang bernama firewall
(ip firewaal nat). Konfigurasi NAT Mikrotik ini juga bisa melakukan perubahan
untuk port pengirim dan port tujuan.
Router Mikrotik
menerapkan pengaturan atau konfigurasi NAT dalam bentuk rule-rule yang diproses berdasarkan urutan (dari atas ke bawah).
Pengaturan tule NAT di Mikrotik menggunakan 2(dua) buah chain, yaitu :
v Chain
source NAT (scrnat), digunakan untuk
merubah field IP address pengirim atau port pengirim yang ada pada paket data.
v Chain destination NAT (dstnat), digunakan untuk merubah field IP address tujuan atau port tujuan yang ada pada paket data.
Pada Jaringan computer
local yang terhubung dengan internet menggunakan perangkat modem router
(misalnya Mikrotik). Router Mikrotik berada di antara jaringan local dan modem.
Sehingga router Mikrotik menjalan fungsi Nat yang akan mentranlasikan IP
address local menjadi public. Teknik konfigurasi internet gateway dalam hal ini
juga dikenal sebagai teknik masquerade
yang merupakan penggantian otomatis IP address local menjadi IP address public
yang ada di router Mikrotik. Sebagai contoh, skema jaringan sederhana yang bisa
digambarkan sebagai berikut :
1.1
Pada router Mikrotik, konfigurasi yang
dimasukkan adalah:
1) Konfigurasi IP address pada interface ether1 dan ether2
Konfigurasi interface
ether1 untuk sambunganke gateway internet dengan IP address yang satu jaringan
dengan IP address yang di dapat dari provider ISP (misalnya IP address static
dari ISP) dengan alamat 114.1.1.2/30 dan interface ether2 untuk sambungan ke
jaringan local melalui sebuah switch/hub dengan alamat 192.168.1.1/24.
|
2) Konfigurasi default gateway
Setelah
mengkonfigurasi IP address pada dua interface ether1 dan ether2, maka
konfigurasi routing yang perlu dimasukan adalah default gateway, sehingga
computer yang terhubung dengan jaringan local dapat terhubung dengan jaringan
internet. IP address default gateway yang digunakan adalah IP address yang di
dapat dari ISP yaitu 114.1.1.1.
|
3) Konfigurasi DNS Server
DNS server berfungsi untuk mentraslasikan nama
domain dari internet menjadi IP address dan juga sebaliknya. Jaringan computer
local yang ingin berkomunikasi atau mengakses suatu website di internet pada
dasarnya menghubungi server web dengan IP address tertentu. Tetapi karena
mayoritas pengguna internet tidak mudah menghafal IP address suatu server, maka
dibuatlah nama domain yang lebih mudah diingat. Maka tugas DNS server inilah
yang mentraslasikan atau memetakan nama domain menjadi IP address dan atau
sebalikny, mentraslasikan IP address menjadi nama domain.
Pada konfigurasi ini, IP address dari DNS
ditetapkan dengan alamat 114.1.1.1, sehingga perintah yang diberikan adalah :
|
Opsi atau pilihan allow-remote-requests=yes pada perintah
ip dns menunjukan router mikrotik juga berfungsi sebagai DNS server local,
sehinga konfigurasi IP address computer di jaringan local cukup diarahkan ke
router Mikrotik, yang berakibat pada penghematan bandwith.
Jika terdapat dua DNS
server yang perlu dimaskkan, misalnya ditambah dengan DNS server 8.8.8.8, maka
perintah yang seharusknya dimasukkan adalah:
|
Catatan : tanda \ pada baris perintah tersebut
hanya menunjukan perintah dilanjutkan di baris selanjutnya, tanda ini tidak
perlu ditulis di perintah yang sebenarnya di consule atau terminal Mikrotik.
Setelah konfigurasi DNS server selesai dibuat,
maka perlu diuji koneksi Mikrotik ke jaringan internet, misalnya melakukan ping
ke website www.google.com.
|
Untuk menghentikan ping tersebut, tekan Ctrl+C
4)
Konfigurasi NAT (Network
Address Translation)
Pada topologi jaringan
ini, router Mikrotik berada diantara jaringan local dengan jaringan internet.
Router ini harus menjalankan tugas untuk mengganti IP address pada setiap paket
data yang berasl dari jaringan local ( dengan IP address privat) menjadi IP
address public yang ada di interface ether1.
|
Pada opsi atau pilihan out-interface=ether1
pada perintah ip firewall nat tersebut
menunjukan bahwa interface ether1 digunakan untuk menuju jaringan internet.
Sedangkan opsi atau pilihan action-masquerade
bermaksud untuk menggantikan setiap IP address dari jaringan computer local
digantikan dengan IP public 114.1.1.1 yang keluar dari router Mikrotik.
1.2 Pada masing-masing PC yang terhubung
dengan switch/hub, maka IP address yang dikonfigurasikan adalah menggunakan
alamat jaringan 192.168.1.0/24. Dengan alamat gateway 192.168.1.1 dan alamat
DNS server yang diisikan adalah 114.1.1.1 dan 8.8.8.8, sebagaimana gambar
berikut ini:
Setelah
semua konfigurasi tersebut dilakukan maka dilakukan uji koneksi, baik dari komputer di jaringan local ke router Mikrotik, maupun uji koneksi ke jaringan
internet.
Komentar
Posting Komentar